Kamis, 28 April 2011

analisis Pasar Bisnis

Menganalisis Pasar Bisnis
Pasar bisnis (business market) terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang/jasa untuk digunakan kembali dalam memproduksi barang/jasa lain kemudian dijual/disewakan/dipasok ke organisasi lain.
Pasar konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan konsumsi pribadi.
  1. Industri utama yang termasuk dalam pasar bisnis:
·      Pertanian
·      Perhutanan
·      Perikanan
·      Pertambangan
·      Manufaktur
·      Konstruksi
·      Transportasi
·      Komunikasi
·      Utilitas publik
·      Perbankan
·      Lembaga keuangan
·      Lembaga asuransi
·      Distribusi
·      Layanan jasa lainnya

Karakteristik Pemasar Bisnis:
  • Pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih besar.
Pemasar bisnis biasanya berhubungan dengan pembeli yang jumlahnya lebih sedikit tetapi jauh lebih besar dibandingkan pemasar konsumen.
  • Hubungan antara pemasok dan pelanggan yang lebih erat
Karena basis pelanggan yang lebih kecil serta pengaruh pelanggan yang lebih besar, pemasok diharapkan bisa menyesuaikan penawaran merek dengan kebutuhan pelanggan.
  • Pembelian Profesional
Pembelian dilakukan secara professional dengan mengikuti kebijakan, batasan, dan syarat pembelian.
§  Pengaruh Pembelian Berganda
Umumnya keputusan pembelian bisnis dipengaruhi banyak pihak.
  • Panggilan penjualan Berganda
Diperlukan panggilan yang lebih dari satu panggilan untuk menutup rata-rata penjualan.
  • Permintaan Turunan
Permintaan barang bisnis pada dasarnya diturunkan dari permintaan barang konsumen. Jadi harus mengamati secara teliti pola pembelian konsumen akhir.
  • Permintaan Inelastis
Artinya tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan harga.
  • Permintaan yang Berfluktuasi
Permintaan barang dan jasa bisnis cenderung tidak stabil dibandingkan permintaan barang dan jasa konsumen.
  • Pembelian yang terkonsentrasi secara geografis
Konsentrasi produsen secara geografis membantu mengurangi biaya penjualan.
  • Pembelian Langsung

MANAJEMEN PEMASARAN


MANAJEMEN PEMASARAN

A.  Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, mengantisipasi,dan memuaskan keinginan konsumen, namun tetap dalam kondisi menguntungkan.
Pendapat lain tentang manajemen pemasaran:
1.    Dalam pandangan para manajer, marketing adalah kegiatan bisnis yang langsung bertujuan untuk menghasilkan keseimbangan optimum. Keseimbangan diantara potensial produksi dan konsumsi.
2.    Sementara itu, American Marceting Association’s Commettee memberi definisi marketing yaitu aktivitas bisnis yang langsung mengatur alur barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pengguna.
3.    Theodore lefitt menyatakan dalam bukunya “Innovation in Marcketting” bahwa perbedaan antara permasaran dan penjualan lebih dari sekedar perbedaan kata. Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, pemasaran berfokus kepada kebutuhan pembeli.
B.  Tujuan Manajemen Pemasaran
Tujuan manajemen pemasaran adalah untuk dapat memastikan bahwa penjualan dengan jumlah tertentu akan tercapai. Target keuntungan perusahaan sebagaimana telah ditetapkan diawal tahun anggaran dengan demikian dapat tercapai dengan baik.
Persaingan ketat membuat pola pelayanan konsumen menjadi berubah drastis sehingga produsen harus berjuang keras untuk dapat memuaskan keinginan konsumen atau pasar (market oriented).supaya dapat menghadapi persaingan baru,yang berorientasi pada pasar tersebut maka para manajer pemasaran harus dapat mengembangkan urutan proses berikut ini dengan baik :
1.    Segmentasi. Adalah suatu proses pengelompokan konsumen kedalam kelompok –kelompok tertentu yang memiliki suatu karakteristik yang mirip seperti : jenis kelamin , usia , kegemaran , tempat tinggal,jabatan, gaji dsb.
Pengelompokan ini akan memudahkan produsen dalam menerjemahkan karakter khusus yang akan diisi , dilayani , dihindari ,atau untuk mengetahui seberapa besar jumlah konsumen dengan suatu karakter tertentu.

2.    Menetapkan target pasar. Adalah menetapkan dengan cermat pasar atu segmen mana yang akan dilayani. Penetapan tersebut didasarkan pada besarnya potensi pasar  yang dapat diambil , serta kesesuaian karakteristik pasar tersebut dengan poduk yang akan dijual.
3.    Memposisikan diri. Yaitu menempatkan perusahaan pada posisi  yang tepat dihadapan para calon pelanggan . misalnya , jangan sampai sebuah restoran jawa pedesaan dilayani oleh para pelayan wanita yang menggunakan pakaian seronok.
4.    Mengembangkan produk
       Pengembangan produk dilakukan setelah seluruh proses diatas selesai dan disepakati bersama oleh seluruh manajemen puncak .
C.  Bauran Pemasaran
1.   Produk . Adalah produk yang dikembangkan bedasarkan penelitian terhadap karakteristik konsumen yang ditargetkan. konsep produk ini benar – benar memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2.   Harga. Menetapkan harga tidaklah semudah membalikkan telapak tangan , karena banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelumnya hal tersebut adalah tujuan pembatan suatu produk yang akan diberi harga tersebut . jika produk itu ditujukan untuk dapat segera meledak dipasaran maka pertimbangan harga yang rendah adalah tepat.jika  produk itu diposisikan sebagai barang yang eksklusif,  maka produk tersebut harus diberi harga tinggi. Akan tetapi , pemberian harga tersebut juga tetap dipengaruhi oleh harga yang ditetapkan pesaing , serta biaya yang dibutuhkan untuk produksi dan pemasaran .
3.   Tempat (distribusi). Distribusi sangat penting peranannya dalam memasarkan produk yang telah jadi . semakin tersebar produk tersebut dipasaran , maka semakin mudah para konsumen mendapatkan harga sehingga penjualan produk tersebut akan meningkat .
4.   Promosi. Promosi sangat diperlukan karena adanya persaingan yang keras  diantara produsen barang sejenis . promosi dapat berbentuk promosi penjualan , periklanan , penjualan .

TEORI DAN PRAKTIK MANAGEMENT

TEORI DAN PRAKTIK MANAGEMENT

Pada bagian ini menguraikan adanya peningkatan perhatian pada teori manajemen umum dan membuat postulat bahwa diperlukan pertumbuhan organisasi lebih lanjut setelah Perang Dunia ke II, Proliferasi spesialis staf , peningkatan regulasi pemerintah, dorongan pertumbuhan serikat buruh, kebutuhan menerapkan teknolagi tinggi selama Perang Dunia ke II dan kesadaran yg tinggi tentang tugas-tugas manajemen untuk lingkungan mereka yang komplek.
Jika salah satu faktor telah dipilih guna menjelaskan perhatian pada teori umum, kita akan mengembangkan sejumlah variabel untuk membuat keputusan. Dalam lingkungan mahasiswa manajemen beralih dari perusahaan yang berorientasi manajemen bertingkat ke teori manajemen umum.

KEBANGKITAN MANAJEMEN UMUM 
 Dalam abad terakhir ini orang – orang   mulai menunjukkan secara  sistematis pengalaman dan observasi mereka dalam usaha untuk memilih  dan   mengidentifikasi praktik - praktik manajerial yang  terlihat bekerja lebih baik   dari pada   yang lain. Henry  Fayol adalah  yang p ertama kali mengusulkan teori manajemen umum.  Dia  mendefinisikan teori  sebagai  "suatu  kumpulan  prinsip-­prinsip, aturan, metode & prosedur yang dicobakan & diperiksa dengan pengalaman umum".
Teori Fayol:
1.  Unsur-unsur        yang   menjelaskan            apa yang       direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dikoordinasikan dan dikontrol oleh para manajer.
2.  Prinsip-prinsip yang memberi kode atau mengarahkan, bagaimana mengelola
Tujuan dari pandangan Fayol adalah untuk memberikan suatu bentuk pengetahuan yang dapat diajarkan, karena kemampuan manajerial sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan organisasi. Fayol juga menyatakan, "tidak ada yang mutlak atau absolut dalam urusan manajemen, sehingga tidak ada teori yang diharapkan tetap ada setiap waktu.

WARISAN INTELEKTUAL FAYOL
      Newman telah mendapatkan paten materi­-materi seperti Prinsip-prinsip administrasi, yang akhirnya diterbitkan sebagai Administrative Action, The Technique of Organization and Management. Newman mendefinisikan Administrasi sebagai "pedoman kepemimpinan & pengendalian usaha-usaha suatu kelompok individu-individu menuju beberapa tujuan yang sama" dan mengembangkan suatu proses logis administrasi sebagai suatu aktivitas intelektual terpisah. Elemen-elemen dalam proses Newman adlh merencanakan, mengorganisasikan, mengumpulkan sumberdaya, mengarahkan dan mengendalikan.
Newman mengembangkan 3 kelompok rencana umum :
(1) Tujuan / sasaran, yang mendefinisikan tujuan usaha organisasi dan membuat perencanaan terintegrasi lebih mudah.,
(2) Rencana penggunaan tunggal, yang menetapkan suatu bentuk: tindakan untuk"menyesuaikan situasi tertentu dan digunakan ketika tujuan tersebut tercapai”
(3) Rencana tetap, yang selalu ada setiap waktu & diubah hanya jika perubahan tersebut dijamin.
Newman merasakan bahwa sasaran dasar dari perusahaan harus menentukan lingkungannya dalam industri, menentukan filsafat sosialnya sebagai suatu "anggota" bisnis, & berperan untuk membuat filsafat manajerial umum dalam perusahaan.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A.  Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan dari suatu kesempatan. Pengambilan keputusan dalam manajemen dan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari tentu saja berbeda. Pengambilan keputusan dalam praktek manajemen adalah perhatian khusus, sistematik yang diberikan manajer pada pembuatan keputusan.

B. Waktu dan Hubungan Manusia Dalam Mengambil Keputusan
   Pengambilan keputusan menghubungkan keadaan organisasi masa kini dengan tindakan yang akan diambil organisasi untuk masa depan. Penggambilan keputusan menggunakan masa lalu sebagai pertimbangan manajer untuk mengambil keputusan yang terbaik kemajuan perusahaan di masa depannya. Dalam beberapa budaya, hubungan manusia lebih penting dalam memutuskan mengenai hubungan bisnis. Misalnya, masyarakat Cina percaya bahwa rencana selengkap apapun pasti akan menimbulkan masalah yang tak terlihat. Untuk mengatasi hal ini, seseorang harus mengandalkan pada jaringan hubungan. Oleh karena itu, orang Cina lebih tertarik pada komitmen yang berlangsung lama dan jujur untuk bekerja sama daripada kontrak ynag tampaknya mulus tanpa jebakan. Orang Cina percaya bahwa kontrak yang ditandatangani menandari berakhirnya tahap pertama dalam hubungan bisnis, bukanlah persetujuan akhir. Dengan tanda tangannya, orang yang membubuhkan tanda tangan pada kontrak apapun secara otomatis akan diakui sebagi rekan kerjanya dengan tanggung jawab untuk membantu persetujuan bila ada kesulitan yang timbul. Hal tersebut dipandang bukan hanya perlu untuk bisnis, melainkan juga masalah reputasi perusahaan atau organisasi.
Seorang manajer tidak membuat keputusan secara terpisah. Selain manajer, orang lain dalam perusahaan atau organisasi pun membuat keputusan. Ketika manajer memproyeksikan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan mereka sendiri, mereka harus waspada bahwa keputusan orang lain mungkin bertentangan dengan keputusan mereka. Pengambikan keputusan, secara singkat, merupakan proses yang dilakukan manajer dalam hubungan dengan pembuat keputusan yang lain.
c.   Masalah dan Peluang Menemukan
               Pengambilan keputusan berhubungan dengan masalah. Keputusan akan diambil jika ingin menyelesaikan masalah. Suatu masalah muncul apabila keadaan sebenarnya berbeda dari keadaan yang diinginkan. Misalnya, masalah yang dikeluhkan pelanggan mengenai lambatnya penyerahan barang pesanan. Untuk mengatasi hal ini, manajer dapat mengambil keputusan melakukan perbaikan untuk mendisain ulang proses produksi dan pelayanan kepada pelanggan.
D. Proses Menemukan Masalah
William Pounds mengatakan bahwa proses menemukan masalah sering kali informal dan intuitif. Empat macam situasi biasanya memberi peringatan kepada manajer tentang kemungkinan adanya masalah, yaitu:
a.   
Deviasi, dari pengalaman masa lalu berarti pola prestasi sebelumnya dalam organisasi terlampaui. Contoh, penjulan tahun ini merosot dibanding tahun lalu, biaya tiba-tiba naik, jumlah karyawan yang keluar naik. Peristiwa seperti ini memberikan indikasi bahwa ada masalah yang telah berkembang di dalam perusahaan.
b.    Deviasi, dari rencana yang ditetapkan berarti proyeksi atau harapan manajer tidak terpenuhi. Contoh, tingkat laba lebih rendah daripada yang diantisipasi, anggaran dari sebuah departemen kurang, sebuah proyek tidak sesuai dengan jadwal. Peristiwa seperti itu memberi tahu manajer bahwa ada yang harus dilakukan untuk mengembalikan rencana ke jalur semula.
c.    Orang lain, seringkali memberi tahu masalah kepada manajer. Contoh, pelanggan mengeluh mengenai keterlambatan pengiriman barang, manajer dari tingkat yang lebih tinggi menentukan standar prestasi yang baru untuk departemen manajer yang bersangkutan, karyawan mengundurkan diri. Banyak keputusan yang sehari-hari dibuat oleh manajer menyangkut masalah yang disebabkan oleh orang lain.
d.    Prestasi pesaing, dapat juga menciptakan situasi pemecahan masalah. Kalau perusahaan lain mengembangkan proses baru atau ada perbaikan dalam prosedur pengoperasian, manajer mungkin harus mengevaluasi ulang proses atau prosedur

ORGANISASI

ORGANISASI
Pengertian Organisasi
Menurut Beberapa Ahli organisasi diartikan sebagai berikut:
1.   Mooney (1974) : “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama.”
2.   Ralp Currier Davis (1951) : “Organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.”
3.   Chester I. Barnard (1938) : “Organisasi adalah suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerja sama dari dua orang atau lebih sesuatu yang tak berujud dan tak bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hal-hal hubungan.”
Kesimpulan
            “Organisasi adalah sekelompok orang yang melakukan aktivitas-aktivitas kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
FAKTOR-FAKTOR ORGANISASI
v  Faktor Inti (Core Element)
          Orang-orang yang membentuk organisasi
v  Faktor Kerja (Working Element)
            1. Daya manusia, terdiri dari :
          Kemampuan untuk bekerja
          Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
          Kemampuan melaksanakan azas-azas organisasi   
            2. Daya bukan manusia, meliputi :
          Alam, iklim, cuaca, udara, air, dan lain-lain
STRUKTUR ORGANISASI
*      Pengertian
“Kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas, serta wewenang yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh.”
*      Unsur-Unsur
ü   Spesialisasi kegiatan-kegiatan
ü   Standarisasi kegiatan-kegiatan
ü   Koordinasi kegiatan-kegiatan
ü   Sentralisasi dan desentralisasi untuk pengambilan keputusan

*      Syarat Struktur Organisasi yang Baik
ü  Sehat
ü  Efisien
ASAS ORGANISASI
  • Peran asas organisasi
            - Sebagai pedoman untuk membentuk organisasi yang sehat dan efisien
            - Sebagai pedoman kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar
  • Beberapa asas organisasi
            - Pembagian kerja
            - Wewenang dan tanggung jawab
            - Disiplin
            - Kesatuan perintah
            - dll
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Berdasarkan Tingkat Kepastian Struktur
*      Organisasi Formal
            àMempunyai struktur yang dinyatakan dengan baik yang dapat menggambarkan hubungan-hubungan wewenang, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawab serta mempunyai rincian pekerjaan yang jelas bagi setiap anggotanya.
*      Organisasi Informal
            àDisusun secara bebas, fleksibel, tak pasti, dan spontan serta keanggotaannya mungkin diperoleh dengan sadar atau tak sadar dan hal itu sering sukar untuk menentukan waktu yang pasti kapan seseorang menjadi anggota.

PERENCANAAN dan PENGENDALIAN

 PERENCANAAN dan PENGENDALIAN
Perencanaan dan pengendalian merupakan fungsi fundamental manajemen. Setiap usaha ingin bertahan, tumbuh, ataupun ingin lancer bekerjanya, memerlukan perencanaan dan pengendalian.
PERENCANAAN
a. Pengertian Perencanaan
Ada banyak perumusan tentang perencanaan (planning), antara lain sebagai berikut :
-                   Perencanaan adalah hal memilih dan menghubungkan fakta-fakta serta hal membuat dan menggunakan dugaan-dugaan mengenai masa yang akan dating dalam hal menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
-                   Perencanaan adalah kemampuan untuk melihat ke depan, untuk membayangkan, untuk melihat apa yang akan datang, apa yang diinginkan
-                   Perencanaan adalah penentuan arah atau tindakan untuk mencapai apa yang diinginkan
-                   Perencanaan adalah fungsi manajer untuk menentukan yang akan datang apa yang akan dilakukan oleh suatu kelompok atau individu dan bagaimana tujuan-tujuan itu tercapai.
-                   Perencanaan adalah penentuan cara atau arah tindakan yang memberikan pertimbangan kepada factor-faktor yang mempengaruhi situasi tertentu
-                   Perencanaan adalah menentukan apa yang dilakukan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen. Para manajer pertama-tama harus memutuskan apa yang ingin dikerjakan Ia harus menetapkan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi, serta memutuskan alat apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut di atas, ia harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat tercapai. Baik dilihat dari aspek ekonomi, social, maupun lingkungan politik. Tempat organisasinya dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut.
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakir bila rencana itu telah ditetapkan (rencana harus diimplementasikan). Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap guna. Perencanaan kembali (re-planning) kadand-kadang dapat menjadi factor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu rencana harus dipertimbangkan kebutuhan fleksibilitas (keluwesan), agar mampu menyesuaikan diri dengan kondisi secepat mungkin. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuat keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan harus dibuat berbagai tahap dalam proses perencanaan.
b.   Pentinganya Perencanaan
Perencanaan yang baik sangat memudahkan tugas seorang manajer. Apabila tujuan telah diketahui, maka kemungkinan bahwa kita akan mencapainya. Seluruh gambaran terlintas dalam pikiran kita, maka akan lebih mudah mempersatukan baagian-bagiannya dan memastikan bahwa tindakan yang menyusul itu diambil dalam waktu yang tepat, sehingga akan berlangsung secara sistematis.
Seperti kita ketahui bahwa setiap kegiatan yang mempunyai tujuan selalu didahului dengan suatu perencanaan yang tepat. Karena tanpa adanya suatu perencanaan yang tepat, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai secara efisien dan sistematis. Jadi dapat dikatakan bahwa pentingnya suatu perencanaan adalah :
-                   Diperoleh suatu tindakan yang tepat dan terkoordinir dari berbagai unit
-                   Dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pengawasan
-                   Berbagai situasi darurat dapat dihindari karena sudah diadakan penelitian, ramalan dan dugaan-dugaan yang obyektif
-                   Sebagai alat control, khususnya alat control preventif
-                   Semua aktifitas dan kegiatan yang ada selalu diarahkan pada suatu rencana yang telah ditetapkan
-                   Menjamin efisiensi karena segala sesuatu telah diadakan perhitungan berdasarkan factor-faktor yang obyektif kebenarannya
-                   Menjamin kepastian terhadap tujuan yang akan dicapai. Tidak hanya berdasarkan kepada suatu khayalan atau imajinasi saja
-                   Untuk memperkecil ketidakpastian (uncertainty), serta menghadapi perubahan-perubahan yang mendadak yang mungkin timbul, maka perencanaan perlu dibuat.


c.   Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kesinambungan, dan tidak ada rencana yang bersifat final, tetapi selalu merupakan hasil akhir dari pada proses perencanaan, tetapi sekedar laporan sementara. Dengan perkataan lain adalah bahwa perencanaan adalah suatu catatan kompleks dari sejumlah keputusan yang saling berkaitan dan dapat dibagi dengan cara yang berbeda-beda. Jadi jelaslah bahwa berbagai cara dalam pembagian suatu rencana ke dalam bagian-bagian tergantung pada pribadi masing-masing.
Berikut ini adalah contoh unsur-unsur perencanaan yang merupakan system sistimatika berpikir dalam perencanaan, yaitu :