Kamis, 28 April 2011

TEORI DAN PRAKTIK MANAGEMENT

TEORI DAN PRAKTIK MANAGEMENT

Pada bagian ini menguraikan adanya peningkatan perhatian pada teori manajemen umum dan membuat postulat bahwa diperlukan pertumbuhan organisasi lebih lanjut setelah Perang Dunia ke II, Proliferasi spesialis staf , peningkatan regulasi pemerintah, dorongan pertumbuhan serikat buruh, kebutuhan menerapkan teknolagi tinggi selama Perang Dunia ke II dan kesadaran yg tinggi tentang tugas-tugas manajemen untuk lingkungan mereka yang komplek.
Jika salah satu faktor telah dipilih guna menjelaskan perhatian pada teori umum, kita akan mengembangkan sejumlah variabel untuk membuat keputusan. Dalam lingkungan mahasiswa manajemen beralih dari perusahaan yang berorientasi manajemen bertingkat ke teori manajemen umum.

KEBANGKITAN MANAJEMEN UMUM 
 Dalam abad terakhir ini orang – orang   mulai menunjukkan secara  sistematis pengalaman dan observasi mereka dalam usaha untuk memilih  dan   mengidentifikasi praktik - praktik manajerial yang  terlihat bekerja lebih baik   dari pada   yang lain. Henry  Fayol adalah  yang p ertama kali mengusulkan teori manajemen umum.  Dia  mendefinisikan teori  sebagai  "suatu  kumpulan  prinsip-­prinsip, aturan, metode & prosedur yang dicobakan & diperiksa dengan pengalaman umum".
Teori Fayol:
1.  Unsur-unsur        yang   menjelaskan            apa yang       direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dikoordinasikan dan dikontrol oleh para manajer.
2.  Prinsip-prinsip yang memberi kode atau mengarahkan, bagaimana mengelola
Tujuan dari pandangan Fayol adalah untuk memberikan suatu bentuk pengetahuan yang dapat diajarkan, karena kemampuan manajerial sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan organisasi. Fayol juga menyatakan, "tidak ada yang mutlak atau absolut dalam urusan manajemen, sehingga tidak ada teori yang diharapkan tetap ada setiap waktu.

WARISAN INTELEKTUAL FAYOL
      Newman telah mendapatkan paten materi­-materi seperti Prinsip-prinsip administrasi, yang akhirnya diterbitkan sebagai Administrative Action, The Technique of Organization and Management. Newman mendefinisikan Administrasi sebagai "pedoman kepemimpinan & pengendalian usaha-usaha suatu kelompok individu-individu menuju beberapa tujuan yang sama" dan mengembangkan suatu proses logis administrasi sebagai suatu aktivitas intelektual terpisah. Elemen-elemen dalam proses Newman adlh merencanakan, mengorganisasikan, mengumpulkan sumberdaya, mengarahkan dan mengendalikan.
Newman mengembangkan 3 kelompok rencana umum :
(1) Tujuan / sasaran, yang mendefinisikan tujuan usaha organisasi dan membuat perencanaan terintegrasi lebih mudah.,
(2) Rencana penggunaan tunggal, yang menetapkan suatu bentuk: tindakan untuk"menyesuaikan situasi tertentu dan digunakan ketika tujuan tersebut tercapai”
(3) Rencana tetap, yang selalu ada setiap waktu & diubah hanya jika perubahan tersebut dijamin.
Newman merasakan bahwa sasaran dasar dari perusahaan harus menentukan lingkungannya dalam industri, menentukan filsafat sosialnya sebagai suatu "anggota" bisnis, & berperan untuk membuat filsafat manajerial umum dalam perusahaan.

Terry (1909-79) pertama kali  menyebut bukunya Priciples of management. Unsur-unsur Terry memasukkan perencanaan,   mengorganisasikan,    mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengarahkan usaha manusia.
Lalu, Terry menggabungkan fungsi mengarahkan (directing) dan   memimpin  usaha - usaha   manusia   menjadi   fungsi "menggerakkan” serta    menghilangkan       istilah mengkoordinasikan sebagai  fungsi tersendiri.
Terry mendefinisikan  prinsip  sebagai"suatu   pernyataan          dasar yang memberikan suatu pedoman untuk bertindak."
      Pada tahun 1954, Dept Angkatan Udara menyiapkan & menyebarkan Air Force Manual 25-1, untuk tujuan operasional dan pelatihan, yaitu The Management Process.
      Manual ini menetapkan 5 fungsi manajemen: merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan. Perhatian pemerintah dalam proses ini sangat besar karena 2 alasan:
    - Menunjukkan perhatian lebih lanjut dlm studi manajemen sebagai suatu aktivitas terpisah;
   -  Menunjukkan universalitas manajemen di luar penekanan sebelumnya pada studi manajemen dalam masalah bisnis.
Koontz (1908-84) dan Cyril O'Donnell (1900­-76) dari Universitas California di Los Angeles mendefinisikan manajemen sebagai "fungsi untuk mendapatkan sesuatu yang dilakukan melalui orang lain." Menurut Koontz dan 0'Donnell, para manajer dalam melakukan pekerjaaannya diperkenalkan fungsi-fungsi yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengatur staf, mengarahkan dan mengendalikan.
Mereka menekankan bahwa tiap fungsi ini  berperan dalam koordinasi organisasi. Namun koordinasi bukan merupakan suatu fungsi terpisah tetapi hasil pemanfaatan yang efektif dari 5 fungsi manajerial  dasar.
Elemen "memerintah"  dalam  Fayol menjadi   suatu  sumber banyak pertentangan secara bahasa bagi beberapa orang   artinya   yaitu   bagi   orang lain  bisa mengawasi, mengarahkan , menggerakkan atau apa saja.

PENDIDIKAN MANAJEMEN: TANTANGAN DAN RESPON
The Ford Fondation (1959) telah mengadakan dan mendanai suatu penelitian oleh Gordon dari Universitas California di Berkeley dan James E. Howell di Universitas Stanford, keduanya menunjukkan bahwa sekolah-sekolah administrasi bisnis berada dalam keadaan kacau dalam usaha untuk mendefinisikan apa yang seharusnya dipertimbangkan dan bagaimana seharusnya dilakukan. Dengan menggabungkan kriteria pendidikan lama, sekolah-sekolah bisnis belum menyiapkan manajer­manajer yang kompeten, imajinatif dan fleksibel untuk lingkungan yang selalu berubah. Sekolah-sekolah tersebut terlalu menekankan vocationalisme, yaitu pelatihan untuk pekerjaan­pekerjaan khusus dan bukan menyiapkan orang-orang yang berpendidikan umum untuk pertumbuhan masa depan yang maksimum dalam karier bisnis.
Pendidikan manajemen secara khusus, Gordon dan Howell menyatakan setidaknya 4 aspek berbeda dalam bidang organisasi dan manajemen:
      Penyelesaian masalah manajerial melalui metode ilmiah  dan analisis kuantitatif;
      Teori organisasi;
      Prinsip-prinsip manajemen;
      Hubungan manusia

Koontz mengatakan bahwa orang yang belajar manajemen tidak boleh bingung dengan sarana-sarananya. Sebagai contoh, bidang perilaku manusia seharusnya tidak dipandang sama dengan bidang manajemen, juga seharusnya tidak fokus pada pembuatan keputusan atau matematik yang dipandang sebagai menyusun semua bidang analisis. Tetapi, tiap bidang-bidang ini akan memberikan pandangan dan metode untuk membantu para manajer dalam melakukan tugas-tugas mereka
Robert Schlaifer, mengambarkan para ahli teori keputusan, menyatakan bahwa dia "yakin bhw teori keputusan tidak dan tidak akan pernah menjadi bagian dari teori manajemen.”
Simon, berpendapat bahwa tidak ada jungle dan tidak ada kekacauan semantik. Menurut Simon, teori manajemen jauh dari seumpama jungle dan menjadi suatu peninggalan dari penyumbang dalam teori sistem. Studi sistem-sistem kompleks memerlukan banyak input, yaitu dari empirisme, ahli teori keputusan, ahli perilaku, dan sebagainya, Dan masa depan manajemen memberikan janji suatu sintesis dalam ilmu manajemen.
Koontz  mengusulkan suatu pendekatan pemilihan  dari berbagai sumber (eclectic) yang akan menyatakan manajemen sebagai suatu disiplin tetapi akan memungkinkan manajemen membantu dirinya sendiri dengan menarik penemuan-penemuan yang  relevan dari berbagai disiplin. Simposium UCLA merupakan indikator keadaan kacau dalam teori manajemen. Para akademisi bisa memahami hanya dari keahlian mereka sendiri dan para praktisi tidak bisa mamahami para akademisi dan sebaliknya
Menurut Odiome para manajer harus memutuskan dan bertindak, berpindah dari satu situasi ke situasi lain. Para manajer berorientasi tindakan, bukan reflektif dan pragmatis, tidak teoritis dan situasi-situasi manajerial yang bermacam-macam menghalangi pembuatan teori.

PANDANGAN LAIN TENTANG PENELITIAN MANAJERIAL
Henry Mintzberg menyimpulkan bahwa para manajer melakukan 10 peran yang bisa dijelaskan di bawah tiga kategori umum :
     (1) Peran Antar Pribadi (Interpersonal Role)
     (2) Peran Informasional (Informational Role)
     (3) Peran Keputusan (decisional Role)
Peran Antar Pribadi (Interpersonal Role):
- Figur Kepala ( Figure Head)
-
Kepemimpin (Leadership)
- Penghubung (Liaison)
Peran Informasional (Informational Role)
:
- Memantau (Monitoring)
-
Penerus Informasi (Disseminator)
- Juru Bicara (Spokesperson)
Peran Keputusan (Decisional Role)
:
- Wirausaha (Entrepreneur)
- Pengalokasi Sumberdaya (Resource Allocator)
-
Penghendel Gangguan (Disturbance Hendler)
-
Juru Runding (Negotiator)
 Stewart memberikan pandangan lain tentang  pekerjaan  dalam mengkaji:
Permintaan
, yaitu apa yang harus dilakukan dalam pekerjaan.
Hambatan
, yaitu batasan-batasan internal dan eksternal terhadap apa yang   bisa dilakukan.
Pilihan – yaitu bidang-bidang yang mana tiap manajer bisa melakukan pekerjaan tersebut d
engan cara berbeda. Penelitian Stewart bermanfaat untuk memahami bagaimana para manajer mengalokasikan waktu mereka dan penemuan-penemuan ini menambah pengetahuan saat ini tentang penelitian manajerial.
Kotter menyimpulkan bahwa manajemen pada level General Manajer melihat lebih jauh seperti sebuah keahlian besar dari pada ilmu -(walaupun) ada beberapa sifat beraturan. Aktivitas-aktivitas yang diidentifikasikan Kotter sebagai permintaan dan keteraturan yang membawa kemiripan besar dengan fungsi-fungsi manajemen tradisional dalam merencanakan, mengkoordinasi, mengatur staf, mengendalikan dan sebagainya. Kotter menyimpulkan bahwa manajer mengembangkan agenda-agenda, membuat rencana-rencana, acara dan tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dengan memenuhi permintaan jika dipengaruhi dengan faktor-faktor lain. Aktivitas-aktivitas yang diidentifikasikan Kotter sebagai permintaan dan  keteraturan yang membawa kemiripan besar dengan fungsi-fungsi manajemen tradisional dalam merencanakan, mengkoordinasi, mengatur staf, mengendalikan dan sebagainya.
PRAKTIK MANAJEMEN : ANCAMAN DAN KESEMPATAN
Usaha untuk mengembalikan produktivitas Jepang mengembangkan suatu daya tarik dengan ide-ide manajemen ilmiah dan berhasil menerapkannya dalam industri. Perhatian Jepang terhadap metode manajemen Amerika diteruskan sampai puing-puing PD II telah bersih. Dalam Administrasi Pekerjaan angkatan Amerika di Jepang, dua insinyur, Protzman dan Sarasohn, mengembangkan suatu program dalam manajemen perindustrian diajarkan kepada para manajer Jepang ketika mereka berusaha membangun kembali komplek perindustrian di Jepang.
Edwards Deming, seorang ahli yang membawa pengendalian kaulitas statistik ke industri Jepang. Perlu dicatat bahwa revolusi manajerial yang terjadi di Jepang setelah Perang Dunia ke  dua terjadi di Amerika. Jepang mempelajari dan menerapkan pelajaran-pelajaran yang oleh para manajer Amerika terlihat sudah dilupakan.
Ouchi dan Jaeger mengamati bahwa manajemen Amerika mendasarkan pada tradisi individualisme Amerika, sedangkan Jepang menekankan konsensus dan kolektivitas. Ouchi dan Jaeger menyebut gaya manajemen mereka yang herbeda dengan Tipe Z, yang dinaikkan menjadi Teori Z (hanya dalam nama saja) yang menggabungkan manajemen Amerika terbaik dan manajemen Jepang dengan suatu cara humanistik dan akan mengarahkan semua organisasi pada hasil-hasil yang unggul.
Gaya manajerial Jepang menghasilkan berbagai penjelasan mengenai kisah keberhasilan Jepang:
Praktik-praktik manufaktur unggul, mis
al masuknya material just-in-time;
Kualitas, kuantitas atau faktor-faktor biaya:
Partisipasi karyawan dalam pembuatan keputusan, y
ang    juga  merupakan fondasi lingkaran kualitas;
Kualitas
  produk  lebih   baik  karena   teknik-teknik  pengendalian   kualitas statistik;
Pembuatan keputusan konsensus; Keselamatan - karyawan selama hidup;
Menentukan kinerja d
engan jangka panjang dan bukan jangka pendek serta berbagai jenis alasan lain.
George W. England, menyatakan bhw Teori Z tidak akan bisa diterapkan di Amerika karena perbedaan nilai sosial, norma dan sistem keyakinan pekerja dan manajer.
Peters dan Waterman mengidentifikasikan 8 karakter keunggulan korporasi :
      -  Kecenderungan thd tindakan daripada pertimbangan;
      -  Kedekatan dg kebutuhan konsumen dalam produk dan  jasa;
      - Dorongan otonomi dan longgar dari pada  pengawasan   ketat.
      - Sikat terhadap karyawan yang mendorong produktivitas  dan menghindari perasaan "kami" dan ”mereka”.
      - Perasaan dekat dengan para karyawan dlm suatu teknik yang disebut "manajemen dengan berjalan (atau berkeliling)" .
      -"melekatkan atau merajut" dengan tetap dekat pada kompetensi bisnis, sehingga menghindari aktivitas yang tidak terkait.
      - Struktur organisasi yang simpel dan staf yang ramping.
      - Sistem pengendalian yang mempunyai karakter kendor -   kencang dalam menjaga target tetapi tanpa menekan inovasi.

PENDIDIKAN MANAJEMEN : PANDANGAN LAIN
Menurut beberapa pengamat, sekolah-sekolah bisnis merupakan  kontributor utama dalam celah antara teori dan praktik. Sehingga lembaga Sekolah-sekolah Bisnis Akademis Amerika AACSB) mensponsori sebuah penelitian komprehensif tiga tahun pendidikan manajemen, yang mengamati para praktisi  dan akademisi.
Porter dan McKibbin menganjurkan bahwa para pengajar manajemen seharusnya memberikan perhatian lebih pada faktor-faktor eksternal, khususnya perkembangan di bisnis internasional, mengembangkan kemampuan untuk mengintegrasikan antara fungsi-fungsi bisnis; lebih menekankan keahlian komunikasi dan interpersonal; serta mengembangkan Ph.D-nya orang mempunyai kepandaian analitis; juga "perspektif yang tajam dan diperluas mengenai pengalaman kerja dunia sebenarnya."
DRUCKER : GURU PRAKTIK MANAJEMEN
Kontribusi Drucker (1909) utamanya adalah pada  dunia praktik manajemen. Drucker memandang  masyarakat dan bisnis sebagai suatu kondisi kreasi, pertumbuhan, stagnasi dan penurunan konstan melimpahnya  perjalanan stagnasi atau penurunan juga merupakan inovatif.
Drucker menyebutkan delapan bidang utama ini :
      Fondasi pasar (diukur terhadap potensi pasar);
      inovasi (dalam produk pelayanan atau dalam memperbaiki bagaimana produk dan jasa ini dibuat dan diberikan) .
      Produktivitas (suatu ukuran sebagai target untuk "perbaikan konstan");
      sumberdaya fisik dan finansial (mendefinisikan kebutuhan, merencanakan dan mencapai).
      Profitabilitas (untuk perbandingan keuntungan investasi);
      Kinerja dan perkembangan manajer (mengelola dengan saran dan pengendalian diri);
      Kinerja dan sikap pekerja (hubungan karyawan)  dan
      Tanggung     jawab  publik (berpartisipasi "tanggung jawab dalam masyarakat").
Drucker juga merupakan yang pertama kali menerbitkan konsep dan menciptakan Slogan "manajemen berdasarkan sasaran" (MBO). Manajemen berdasarkan sasaran adalah untuk menggantikan manajemen dengan menggerakkan, dan pengendaliannya adalah pengendalian diri dan bukan pengendalian dari atas manajer utama dan eksekutif memberikan sedikit atau tidak perhatian terhadap penelitian [sekolah hisnis] atau penemuan­ penemuannya".
Ringkasan
Warisan Fayol meletakan  dasar dalam pendekatan proses manajemen.  Studi pengajaran bisnis  menuju perumusan kembali kurikulum, mengidentifikasi keragaman bahwa Koontz berbelok ke jungle dan  memberikan pelatihan non-bisnis para spesialis ke sekolah bisnis
n  Koonts merevisi jungle dan temuan sekolah-sekolah, lebih beragam dalam manajemen. Porter dan McKibbin melaporkan pembaharuan  status pengajaran manajemen dan mengkritisi menyimpangan dari pengalaman. Drucker juga menekankan perlunya penyempurnaan  praktik manajemen dan kesalahan  yang sering menghasilkan penelitian mandul dari akademisi.
n  Menurut Fayol teori manajemen umumnya memberikan kerangka kerja untuk mempertajam bidang-bidang lain. Perencanaan tetap sebagai fondasi dan  studi kebijakan bisnis serta strategi  memperluas fungsi manajemen ini. Pengorganisasian dalam manajemen tradisional  menjadi pion yg menarik dalam teori organisasi dan staffing  dikembangkan  dalam manajemen personalia. Fungsi pengarahan/kepemimpinan adalah stimulus untuk memahami kelompok perilaku, motivasi, kepemimpinan dan masalah-masalah organisasi. Akhirnya pengendalian memberikan suatu kumpulan data lalu diubah menjadi informasi untuk pengukuran manajemen, evaluasi serta tindakan koreksi bila diperlukan.
Tokoh - tokoh Teori Manajemen Umum:
1. Henry Fayol, Pertama kali mengusulkan Manajemen Umum
2. William Newman(1950), Prinsip Administrasi > Administrative Action: The Teqnique of Organization and Management.
3. George Terry (1909-79), Principles of Management > P O A C (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
4. Harold Konntz(1908-84) dan O’Donnel (1900-76)> Planning, Organizing, Staffing, Directing, and Controlling.

Pendidikan Manajemen
Tahun 1959. Kegiatan   Penelitian Robert A. Gordon   dan  James E, Howell didanai  Ford Fondation muncul jungle management theory :
- Jungle semantik
 - Masalah Definisi Manajemen
 - Kesalahfahaman prinsip
 - “Ketidakmampuan dan ketidakmauan para ahli teori   manajemen.

Pandangan-pandangan lain tentang Penelitian Manajerial yaitu Henry Mintzberg – 10 Peran manajerial dalam 3  kategori : Peran antar pribadi, peran   informasional, peran keputusan
Rosemary Stewart – Pandangan tentang pekerjaan mengkaji: permintaan, hambatan,
 pilihan.      Kotter menyimpulkan bahwa manajemen pada level   General   Manajer  melihat    lebih   jauh  seperti sebuah keahlian besar dari pada ilmu,  walaupun ada sifat-sifat beraturan.

Praktik  Manajemen 
         Ouchi dan Jaeger mengamati bahwa manjemen Amerika mendasarkan pada tradisi individualism. Amerika, sedangkan di Jepang menekankan konsensus dan kolektivitas. Mereka menyebut gaya manajemen mereka yang berbeda dengan Tipe Z, yang dinaikkan menjadi Toei Z yang menggabungkan Manajemen Amerika terbaik dan Manajemen Jepang dengan suatu cara yang humanistik dan akan mengarahkan organisasi pada hasil yang unggul

Pandangan lain Tentang Teori Manajemen

         Porter  dan McKibbin menganjurkan bahwa para pengajar manajemen seharusnya memberikan perhatian lebih pada faktor-faktor eksternal, khususnya perkembangan bisnis internasional, mengembangkan kemampuan untuk mengintegrasikan antara fungsi-fungsi bisnis, lebih menekankan keahlian komunikasi dan interpersonal, memiliki perspektif yang tajam dan memperluas pengalaman kerja dunia sebenarnya. Drucker terkenal dengan konsep dan slogannya yaitu Management By Objective (MBO).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar